20 November 2008,
Niel’s room, 1 day before D’day."
Cinta ga pernah salah yank…
Vi gak akan pernah bilang mencintai mas adalah suatu kesalahan..
Vi selalu mencintai mas, dengan apapun pekerjaan mas."
Terharu juga aku membaca kata demi kata yang diketikkan jemari kekasihku di keypad HPnya yang langsung terbaca di layar HPku saat ini. Sebenarnya aku tidak tega melakukan ini semua, aku juga agak tersenyum-senyum dengan segala ‘keusilanku’ dan keusilan teman-temannya ini. Terusin.. tidak… terusin… tidak…. Terusinnnn……..????? aaaaaaaaahhhhhhhh……… bodo amat!!! Terusin aja!! Show must go on!! Hahahahahaha…… (*Pahlawan Bertopeng MODE=ON*).
&#$^#^53%#%#%^%^U*#(#((#^$#@^~~```~$!%^ (Lieur…. Euy…)
Lima jam lalu… di sebuah pertokoan pinggir jalan,
Aku masih bete dengan ulah dosen pembimbingku yang selalu susah untuk ditemui. Kemarin pas aku sms, mengundur waktu pertemuan bimbingan hari ini. Aku pun menyanggupi. Namun, saat ini tiba2 saja aku meragukan janji dosenku yang ‘available’ siang ini. Aku pinggirkan motorku yang sedari tadi melaju di jalanan lalu meraih HPku dan menelepon dosenku... benar saja feelingku! dia mengelak lagi dengan alasan ada tamu dari yayasan yang datang berkunjung dan rencananya sebagian besar dosen ikut.. termasuk dia!! Aaaaah…. Kalau ini sih, doyan aja! Siapa yang nolak diajakin makan!?? (pikiran negatifku tiba2 muncul begitu saja… gara2 rasa sebalku yang tidak habis2…!)
Empat jam lalu… di sebuah kantor teknisi primary,
Aku bingung termangu-mangu, mendung gelap sekali di langit tepat di belakang jendela kantorku… tetapi bagaimanapun juga aku harus menjalankan rencana ini semua. Tidak enak aku ama Desy, Lani, Daniel, dll yang sudah susah payah berusaha berpartisipasi ‘mensukseskan’ acara surprise ini. Masak gara-gara mendung/hujan deras sekalipun semangatku bisa terpatahkan semudah ini??!!!! Dasar cemen!! Aaahhhhh………. tidaaaaaaaaaakkkkkkkk!! Aku tidak cemen! Gak ada kata gentar buat seorang YUDHI !! gak mungkin lah, aku yang melontarkan ide, aku juga yang menggagalkannya.
Tepat pukul 16.00 WIK (Waktu Indonesia Kudus) kukemasi barang-barang bawaanku dan kumasukkan ke ransel yang akan kubawa ke Jogja sore ini juga. Dua potong kaos, satu ‘CD’, handuk dan peralatan mandi. Sudah cuman itu saja. Dari tadi pagi hanya itu saja yang kubawa. Aku tidak ada rencana menginap lama2 di Jogja. Tugasku hanya menjemput kekasihku sembari memberikan ‘surprise’ di kosnya. Tentu saja ini tidak bisa kukerjakan sendiri. Aku harus bekerjasama dengan ‘orang2 dalam’ yang membantu misiku… yang bagusnya merupakan ‘misi’ mereka juga.. hehe. Aku pun sempat memberitahu temanku sebelum aku beranjak membuka pintu, bahwa Jumat besok tanggal 21 Nopember 2008 aku cuti. Dia pun mengiyakan,karena sebelumnya kita udah ‘janjian’ untuk bagi2 hari menghabiskan sisa cuti tahun ini daripada hangus. Rupa-rupanya temanku tadi udah tahu kebiasaanku kalau sedang berkemas seperti ini, dan berkata “langsung ke Jogja ya Yud?” aku pun nyengir kuda dan berkata “ho oh… tau aja..!” entah kenapa sekarang aku lebih sering menyuarakan “ho oh” dibandingkan “he e” khas Kudus. Hikhikhik…
Dua jam yang lalu, di deretan penjual Serabi kuah…Entah sudah berapa kali aku mampir ke tempat ini. Setiap kali aku ke Jogja tak pernah kulewatkan kesempatan menikmati makanan khas Ambarawa yang satu ini. Apalagi perjalananku dari Semarang tadi ditemani hujan yang sangat lebat, sehingga sekali dua kali terpaksa aku membuka kaca helmku saking derasnya air yang mengalir, meski untuk itu aku harus merelakan beberapa butir air membasahi wajahku dan mulutku yang sudah mulai kehausan (hihi.. kasihan…). Aku membungkus dua serabi kuah dan satu bungkus krupuk ‘Samier’ yaitu krupuk yang terbuat dari singkong, dengan desain yang bundar dan sangat besar.

Aku mengeluarkan Rp.11.000 untuk membayar 3 porsi serabi dan 1 bungkus krupuk itu. Aku pun berpamitan dengan ibu penjual serabi, dia mengucapkan terimakasih sebelum akhirnya motorku meraung-raung karena kupacu… Goes to Jogja!
Setengah jam lalu.. di jalan Magelang sebelum ringroad (aku lupa Km nya..)Aku lepas jas hujanku dan aku mengecek HP Nokia 6120c. Siapa tahu ada sms lagi yang masuk dari pacarku tersayang yang belum tahu kalau aku sedang ‘mengerjai’ dia. Ternyata sms dari Desy, “mas.. kuenya belum diambil soalnya aku ga ada kendaraan.. si kakak dimintai tolong nyebelin..ga mau gitu..” hehe… aku tertawa sendiri baca kalimat di layar hapeku. Desy…. Desy.. brantem terus ama Niel, mau ampe kapan?? Dengan segera kutekan tombol hijau. Aku telpon dia.

Ternyata kuenya sudah diambil sama Lany.. oh.. syukurlah… aku hampir aja berpikir kalau tokonya sudah tutup, berarti planningnya bisa gagal dong? Atau setidaknya berubah dari rencana semula lah.. tapi ternyata tidak.
15 menit yang lalu, di jalan Ahmad Djazuli.Akhirnya.. aku kembali lagi ke tempat itu setelah 4 bulan lalu aku membeli seikat bunga mawar 3 warna untuk kuberikan kepada calon pacarku waktu itu. Sebelum akhirnya kita memutuskan untuk jadian sebagai sepasang kekasih. Kali ini kubeli satu tangkai mawar merah kesukaannya. Tak perlu banyak2. Hanya butuh satu tangkai mawar merah segar untuk menyatakan cinta. Bahkan tanpa mawar sekali pun, dia udah sangat tahu kalau aku sangat menyayanginya dan tidak mau kehilangan dia (lagi). Aku hanya ingin sesekali bersikap romantis kepada pacar, yang selama ini jarang kulakukan. Untuk ultah yang pertama dengan status ‘pacar’. Untuk yang terakhir kali di kota bersejarah ini, I just wanna do the best I can, just be there. Konsepnya sesederhana itu.
Aku menoleh sebungkus nasi yang barusan dibelikan Niel ketika dia tadi keluar sama Desy. Belum aku makan. Nanti lah.. setelah menyelesaikan celotehku ini. Semenjak tadi aku mengarang2 cerita, bahwa aku terlalu sibuk dengan kerjaanku sampai aku harus lembur terus tiap hari. Dan bahkan hari Jumat besok sekalipun, aku terpaksa tidak bisa bergabung dengan rencananya untuk mengajak makan2 keluargaku di restoran di kotaku, dengan alasan lembur juga. Aku mengarang semua skenario ini. Nampaknya dia sangaaatt.. kecewa dengan segala keputusanku ini… tapi yaaaah.. mau bagaimana lagi, namanya juga skenario…. Bebas dong??
Sebentar lagi, tepat jam 12 malam… aku mau ke kosnya.. dengan membawa kue tart dan lilin dengan angka 22 di atasnya… Tuhan…. Tolong jangan sampai gagal, dan jangan turunkan hujan yaaaa……??? Plizz………………????????
Hehehe.. KEKASIHKU…… SAYANGKU…. CUMIKU…. MAAFKAN PACARMU INI yaaa….. Aku Sayaaaaang… kepadamu!! Mas Yudhi sayang dik Vita !!