Cellita Salon, D’day..

Selamat ulang tahun, kami ucapkan
Selamat panjang umur, kita kan doakan
Selamat sejahtera, sehat sentosa
Selamat panjang umur dan bahagia.....
Alunan lagu itu terus mengalir dari bibirku yang lalu diteruskan oleh teman-teman satu kos dengan dia. Surprise!!! Aku pun nongol dengan kue tart dan lilin di tanganku seraya cengar-cengir nakal.
Khas seorang Yudhi.

Aku ulurkan setangkai mawar merah seraya mengucapkan selamat ulang tahun. Dia tak mampu berkata-kata dan sambil terharu memeluk tubuhku erat. Sayup-sayup kudengar cekikikan teman-teman dan tawa bahagia yang terus terpancar di wajahnya. Senyum dan tawa bahagia. Kebahagiaan dalam kejutan yang tidak disangkakan sebelumnya. Tart dan lilin dengan angka 22 di atasnya.

Dia pun make a wish sebelum akhirnya meniup kedua lilin tersebut dalam waktu tak lebih dari 3 detik dan akhirnya padam.




Lepas jam 2 pagi, aku pun kembali ke kosnya Daniel lalu merebahkan diri sejenak.
Beristirahat barang beberapa jam untuk meneruskan perjalanan pulang ke Kudus pada pagi harinya.



Malam ini, kami semua bersyukur. Vita kekasihku, mengajak kami semua sekeluarga untuk makan-makan di luar. Di resto taman Bale Raos. Sebuah tempat yang cukup terkenal di kotaku. Tempatnya enak, adem. Makanannya juga enak, sesuai dengan tarif yang terpampang di buku menu.
Kami semua kenyang dengan makanan yang disajikan. Jujur, sebagai keluarga.. kami jarang sekali mengadakan acara makan-makan bersama di luar rumah semacam ini. Mungkin karena kesibukan kami masing-masing, tapi lebih dari itu memang kami tidak terbiasa dengan hal ini. Budaya di keluarga kami yang mungkin kurang memahami bahwa hal2 semacam ini diperlukan sesekali. Sekedar untuk merayakan sesuatu. Mengucapkan syukur atas suatu berkat khusus yang diterima. Yaah.. sudahlah, kami akan belajar. Itu pasti.
Dengan pelan namun pasti, dia membuka kado yang kubungkus rapi sejak kemarin-kemarin. Agak kaget, dia melihat isinya. Sebuah miniatur Menara Kudus yang tertanam dalam sebuah kubus dari fiber transparan. Sebagai alasnya, sebuah fiber berwarna gelap dengan sebuah kartu ucapan dengan gambar fotonya.. tertanam di dalam fiber itu juga.
Cukup kreatif menurutku. Semoga saja dia terkesan. I hope..
CLOSING..
Sayangku.. itulah sekelumit gambaran perasaanku yang tertuang dalam satu dua kalimat terangkum dalam beberapa paragraf dan tersusun menjadi banyak halaman yang mungkin cukup melelahkan bagimu untuk membacanya. Maafkan aku, kalau aku mengetik tulisanku kali ini. Semua ini dengan tujuan, supaya kamu tahu bahwa aku mempersiapkan segala sesuatunya beberapa minggu sebelum ‘dDay’ yaitu ultah kamu di tanggal 21 November. Yang paling penting buatku, aku mengerjakan surat ini… (yang lebih tepat disebut curhatan. Atau blog.. hehe) di sela-sela kesibukanku. Bahasa kerennya.. Nyambi !! yah… mau bagaimana lagi, namanya juga nyambi. Di tanggal2 yang tercantum di setiap bab, aku mencurahkan segala uneg2ku dan perasaanku. Entah di kantor, di rumah, bahkan di kosnya Daniel! Untung ada komputer di kosnya.. jadi aku bisa nyambi lagi untuk meneruskan tulisanku yang mungkin nampak bertele-tele buatmu. Semua ini tertulis menjadi sebuah karangan tak berbentuk ini. Benar2 sebuah karangan bebas!
Aku cuma mau bilang, semua ini kulakukan karena aku menyayangimu. Semua ini kulakukan untuk membuktikan kalau aku dengan tulus menyesali perbuatanku yang buruk kepadamu beberapa waktu lalu. Semua ini kulakukan karena aku ingin mendapatkan kembali kepercayaan yang terenggut dariku, karena ‘ulahku’ sendiri. Hukuman yang kuterima memang sepatutnya. Dan aku berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
SELAMAT ULANG TAHUN, KEKASIHKU VITA.
Aku menyayangimu, aku mencintaimu, aku tidak ingin kehilangan kamu. Tetaplah bertumbuh dan kuat di dalam Tuhan Yesus. Tidak ada nama lain.
Dan rembulan pun tersenyum, ketika angin berbicara kepadanya.
Dengan segala rasa, dia bercerita
Akan sepasang anak manusia yang bergelora
Mengerjakan kisah cinta mereka berdua...
------------------------ oOo ------------------------